- Pertama, Pikirkanlah akibat jangka panjang kemarahan Anda
Ada kisah dimana seorang bawahan yang mengatakan pernah kehilangan
kesabarannya dan melontarkan kata-kata kasar kepada atasannya.
Akibatnya, atasannya tersinggung dan mulai membalas dengan mengurangi
penilaian yang objektif di akhir tahun. Jadi, kiat pertama pada saat
anda marah, yakinkan bahwa tindakan maupun kata-kata yang anda ucapkan
tidak berdampak jauh lebih buruk di masa depan.
- Kedua, Kemarahan Anda jangan sampai merugikan harga diri Anda
Masih ingatkah Anda dengan tontonan di TV dimana beberapa anggota DPR
kita kehilangan kendali atas emosinya di depan kamera televisi. Emosi
yang keluar tanpa kendali bisa merusak reputasi kita sendiri.
Hati-hatilah dengan makian dan
kata-kata kotor yang sering anda ucapkan jika anda marah. Pastikan Anda tidak terbiasa dengan ucapan tersebut.
- Ketiga, Jagalah kemarahan Anda agar tidak menghancurkan harkat dan martabat orang lain
Pada saat marah, banyak orang yang benar-benar kehilangan kendali,
hingga merendahkan dan menghancurkan mertabat orang lain. Dengan
merendahkan orang lain akan memberikan luka bathin yang lama sembuhnya.
Selain itu, biasanya problem justru semakin runyam lantaran yang
dimarahi tidak bisa menerima kata-kata kasar yang kita keluarkan.
- Keempat, Kemarahan kita harus bisa mengembangkan orang lain
Inilah yang tersulit. Suatu kali seorang pemilik bisnis bercerita bagaimana jengkelnya ia dengan hasil
sales
nya yang buruk. Ia kemudian mengumpulkan armada penjual-nya di suatu
meeting. Sambil melemparkan kertas laporan penjualan ia berkata dengan
marah, “Kalian adalah armada sales terbaik. Tapi kalian membuatku
benar-benar jengkel. Kenapa? karena kemampuan kalian tidak tercermin
pada laporan penjualan ini. Saya nggak terima hasil seperti ini, karena
kemampuan kalian pasti jauh lebih baik dari ini”. Perhatikan skenario
tersebut, sang pemilik bisnis meskipun benar-benar marah, namun
kemarahannya tidak membuat patah tapi tetap memberikan motivasi.
- Kelima, Kemarahan Anda harus berorientasi pada solusi
Bukan cuma sekedar melampiaskan kemarahan, seseorang dengan
kecerdasan emosional yang tinggi dan peka, sehingga tahu apakah
kemarahan akan memecahkan masalah. Sebagai contoh, seorang Manager
seringkali telat ke kantor lantaran supirnya sering terlambat datang.
Dengan kemarahan ia membentak supir pribadinya, “Kamu datang terlambat
lagi. Saya tidak senang! Kamu setuju nggak datang pagi, supaya saya
nggak perlu terlambat juga ke kantor? Setuju?! Sekarang katakan,
bagaimana caranya kamu bisa pagi selama seminggu ini?!
Dalam banyak kesempatan, kemarahan memang sering digunakan untuk
menunjukkan kuasa. Celakanya, kebanyakan orang jarang menggunakan emosi
kemarahannya secara konstruktif. Padahal jika digunakan secara positif,
kemarahan bisa menjadi sumber motivasi, bahkan mengembangkan karisma
diri, sekaligus mengembangkan diri orang lain.
Be emotionally intelligent.
SUMBER
Ayo Dukung Team Anda Bersama Kami di www(dot)Upd4teBett1ng(dot)co
ReplyDeletedepo/wd hanya 50rb saja
ayo segera bergabung dengan saya di D3W4PK
ReplyDeletehanya dengan minimal deposit 10.000 kalian bisa menangkan uang jutaan rupiah
ditunggu apa lagi ayo segera bergabung, dan di coba keberuntungannya
untuk info lebih jelas silahkan di add pin bb nya D87604A1
terimakasih ya waktunya ^.^